SEJUMLAH tujuh belas
doktrin Syi’ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum muslimin sebagai bagian
dari pengamalan doktrin taqiyah (menyembunyikan Syi’ahnya). Ketujuh
belas doktrin ini terdapat dalam kitab suci Syi’ah:
1. Dunia dengan
seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan memberikan dunia ini
kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki (Ushulul Kaafi, hal.259, Al-Kulaini, cet. India).
Jelas Doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah SWT
QS: Al-A’raf 7: 128, “Sesungguhnya bumi adalah milik
Allah, Dia dikaruniakan kepada siapa yang Dia kehendaki”.
Kepercayaan Syi’ah diatas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam Syi’ah
dengan Allah dan doktrin ini merupakan aqidah syirik.
2. Ali bin Abi Thalib
yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang
pertama dan terakhir, yang dhahir dan yang bathin sebagaimana termaktub dalam surat Al-Hadid,
57: 3 (Rijalul Kashi hal. 138).
Doktrin semacam ini
jelas merupakan kekafiran Syi’ah yang berdusta atas nama Khalifah Ali bin Abi
Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi’ah menempatkan Ali sebagai Tuhan. Dan
hal ini sudah pasti merupakan tipu daya Syi’ah terhadap kaum muslimin dan
kesucian aqidahnya.
3. Para imam Syi’ah
merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat
bagi para hamba Allah (Ushulul Kaafi, hal. 83).
4. Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan surga
dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya,
mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala sesuatu secara rinci
yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib (Ushulul Kaafi, hal.
84).
5. Keinginan para imam
Syi’ah adalah keinginan Allah juga (Ushulul Kaafi, hal.
278).
6. Para imam Syi’ah
mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat
kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu maka ia tidak
berhak menjadi imam (Ushulul Kaafi, hal. 158).
7. Para imam Syi’ah
mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja
bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal ghaib sebagaimana
yang Allah ketahui (Ushulul Kaafi, hal. 193).
8. Allah itu bersifat bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah
terjadi. Akan tetapi para imam Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang
belum terjadi (Ushulul Kaafi, hal. 40).
Menurut Al-Kulaini (ulama besar ahli hadits Syi’ah), Bahwa Allah
tidak mengetahui bahwa Husein bin Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan
pada mulanya tidak tahu karena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan
kondisi yang ada. Akan tetapi imam Syi’ah telah mengetahui apa yang akan
terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi’ah Allah bersifat bada’ (Ushulul Kaafi, hal.
232).
9. Para imam Syi’ah
merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam Syi’ah
bersifat Ma’sum (Bersih dari kesalahan dan tidak pernah
lupa apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati imam Syi’ah,
tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumentasi Kebenaran)
Allah atas langit dan bumi (Ushulul Kaafi, hal.
165).
10. Para imam Syi’ah
sama dengan Rasulullah Saw (Ibid).
11. Yang dimaksud para
imam Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin Husein, Hassan
bin Ali dan Muhammad bin Ali (Ushulul Kaafi, hal.
109)
12. Al-Qur’an yang ada
sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Ushulul Kaafi, hal.
670). Salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat
Al-Qur’an An-Nisa’: 47, menurut versi Syi’ah berbunyi: “Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie
‘Aliyyin nuuran mubiinan”. (Fashlul Khitab, hal.
180).
13. Menurut Syi’ah,
Al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu ayat, namun yang
tersisa sekarang hanya 6660 ayat (Ushulul Kaafi, hal.
671).
14. Menyatakan bahwa
Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul
Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi, mereka ini adalah
musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna
imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan imam-imam Syi’ah (Haqqul Yaqin, hal. 519 oleh Muhammad Baqir Al-Majlisi).
15. Menghalalkan nikah
Mut’ah, bahkan menurut doktrin Syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah 4 kali
derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Saw. (Tafsir Minhajush Shadiqin,
hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani).
16. Menghalalkan saling
tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama temannya. Kata
mereka, imam Ja’far berkata kepada temannya: “Wahai Muhammad, kumpulilah
budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka kembalikan lagi
kepadaku.” (Al-Istibshar III, hal. 136, oleh Abu Ja’far
Muhammad Hasan At-Thusi).
17. Rasulullah dan para
sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi sebelum hari kiamat
akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan Umar yang ada didekat
kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua orang ini akan disalib (Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir
al-Majlisi).
Ketujuhbelas doktrin
Syi’ah di atas, apakah bisa dianggap sebagai aqidah Islam sebagaimana dibawa
oleh Rasulullah Saw. dan dipegang teguh oleh para Sahabat serta kaum Muslimin
yang hidup sejak zaman Tabi’in hingga sekarang? Adakah orang masih percaya
bahwa Syi’ah itu bagian dari umat Islam? Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad,
barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk Kafir.
Semua kitab tersebut
diatas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum Syi’ah yang posisinya
seperti halnya kitab-kitab hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal,
Nasa’i, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah bagi kaum Muslimin. Oleh karena itu,
upaya-upaya Syi’ah untuk menanamkan kesan bahwa Syi’ah adalah bagian dari kaum
Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip, adalah dusta dan
harus ditolak tegas !!!.